1. Asesmen Talents Mapping Individu dan Couple

Asesmen Talents Mapping individu memadukan hasil Talents Mapping dengan Personal Strength Statement dan Strength Typology untuk menemukan potensi bakat dan kekuatan seseorang. Talents Mapping menggali sifat produktif (bakat) dan menginterpretasikan kekuatan terkait peran melalui bakat dominan.

Personal Strength Statement menggali pengakuan seseorang atas aktivitas produktif serta menggambarkan kemampuan/kompetensi dan minatnya terhadap aktivitas. Asesmen ini berupa self-assessment yang didalamnya memiliki 114 aktivitas, terdiri dari 99 klaster yang terkait peran dan 15 klaster yang terkait dengan bidang.

Strength Typology (ST-30) menggambarkan minat seseorang terhadap peran, terdiri dari 30 tipologi manusia yang terkait dengan kekuatan produktif. ST-30 digunakan sebagai personal brand atau self-awareness.

Layanan asesmen Talents Mapping untuk individu atau perseorangan, dapat dilakukan secara daring. Penjadwalan konsultasi hasil asesmen dilakukan setelah pengisian asesmen. Ada lima output asesmen Talents Mapping individu yaitu :

  1. Urutan bakat dari bakat dominan hingga non-dominan. Urutan 1-7 merupakan bakat dominan, bakat inilah yang diasah sebagai kekuatan. Sedangkan urutan 31-34 adalah bakat non-dominan. Bakat non-dominan akan menjadi kelemahan jika digunakan sebagai sumber produktivitas dalam jangka waktu yang lama, karena lebih sulit diubah maka siasati kelemahan tersebut.
  2. Peta bakat yang menggambarkan secara visual 4 klaster sebaran bakat dominan sampai non-dominan.
  3. Potensi Kekuatan, yaitu aktivitas yang menjadi kekuatan jika diasah secara optimal, berdasarkan pertimbangan bakat kuat dan lemahnya.
  4. Strength Cluster Map yang menggambarkan secara visual 30 tipologi manusia yang terkait dengan kekuatan produktif dan pengakuan minat.
  5. Personal Branding, yaitu lima peran yang menjadi kekuatan diri berdasarkan 30 tipologi manusia.
  • Asesmen Talents Mapping Kelompok

Layanan asesmen Talents Mapping dapat dilakukan untuk kelompok atau organisasi. Asesmen dapat dilaksanakan secara daring. Konsultasi hasil asesmen dilakukan secara klasikan setelah pengisian asesmen. Data disajikan dalam bentuk laporan-laporan individu dan software yang memuat kumpulan informasi (data agregat) hasil asesmen tiap-tiap individu di dalam kelompok atau organisasi. Data tersebut dapat digunakan untuk kepentingan organisasi seperti informasi profil dan karakteristik kelompok atau organisasi, pertimbangan penentuan kebijakan, pelaksanaan pelatihan, seleksi dan mutasi, dan lain-lain.